Renungan Kalbu
Kita dihidupkan Allah di dunia ini adalah semata-mata untuk mengabdi kepadaNya. Baik itu mengabdi dalam kontek hablum minallah maupun mengabdi dalam kontek hablumminannas. Yang dimasksud mengabdi atau ibadah itu tidak hanya semata-mata taat melaksanakan shalat dan puasa saja,tetapi juga tidak membangkan pada perintah-perintah Allah:
> Berserah diri
> Sabar waktu ditimpa musibah/diperlakukan zalim oleh orang lain
> Menolong orang yang sedang kesusahan
> Meninggalkan perbantahan sedang kita merasa benar
> Berlaku baik pada orang lain
> Tidak iri hati atau dengki
> Tidak takabur/sombong
> Tidak riya/pamer
> Membantu dalam pekerjaan keluarga
> Tidak menyakiti hati orang laen dan memutus hubungan silaturahmi
> Menjauhkan diri dari sikap amarah
> Berlaku bijaksana bila disakiti orang
> Selalu mohon ampung jika terlanjur melakukan pembangkangan
> Tidak bergunjing dan membicarakan aib orang
> Tidak berburuk sangka
> Tidak berlaku zalim baik zalim tindakan,ucapan,hati dan pikiran
> Selalu senyum
> Memaafkan orang yang menganiaya kita
> Selalu ingat Allah(duduk,jalan,berbaring)
> Mendamaikan permusuhan
> Memuliakan tamu
> Memenuhi undangan
> Menjenguk yang sakit
> Mengajak orang ke jalan Allah
> Memenuhi janji
> Berlaku baik pada tetangga
> Mengeluarkan zakat/sedekah
> Tidak kikir
> Menjaga kebersihan
> Mendoakan orang tua
> Tidak durhaka pada orangtua
> Berlaku lemah lembut pada pembantu
> Mengantarkan jenazah
> Menuntut ilmu
> Mengamalkan ilmu
> Menyantuni anak yatim
> Bersyukur bila menerima nikmatNya
> Melaksanakan haji
> Tidak melakukan syirik
> Bekerja dll
Selama di dunia ini ujian demi ujian akan dihadapi oleh manusia. Intinya sanggup atau tidak manusia dalam berbagai situasi dan kindisi yang menimpanya,tetap taap mematuhi/melaksanakan aturan main yang dibuat Allah dan RasulNya. Sering-sering melakukan intropeksi diri,apakah tindakan kita sudah sesuai dengan maksud Allah menghidupkan kita di dunia?
Tolaklah pekerjaan yang sia-sia dengan ucapan "tidaklah untuk itu aku diciptakan". Ingatlah bahwa orang yang sukses di dunia itu bukanlah orang yang semata-mata berhasil mengumpulkan harta yang banyak atau pangkat yang tinggi saja (sebagaimana anggapan kebanyakan orang) tetapi orang yang sukses hidupnya itu adalah: "Orang yang dapat menggunakan fasilitas yang dimilikinya,untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya".(Ir.Permadi Alibasyah: Sentuhan Kalbu)
Kita dihidupkan Allah di dunia ini adalah semata-mata untuk mengabdi kepadaNya. Baik itu mengabdi dalam kontek hablum minallah maupun mengabdi dalam kontek hablumminannas. Yang dimasksud mengabdi atau ibadah itu tidak hanya semata-mata taat melaksanakan shalat dan puasa saja,tetapi juga tidak membangkan pada perintah-perintah Allah:
> Berserah diri
> Sabar waktu ditimpa musibah/diperlakukan zalim oleh orang lain
> Menolong orang yang sedang kesusahan
> Meninggalkan perbantahan sedang kita merasa benar
> Berlaku baik pada orang lain
> Tidak iri hati atau dengki
> Tidak takabur/sombong
> Tidak riya/pamer
> Membantu dalam pekerjaan keluarga
> Tidak menyakiti hati orang laen dan memutus hubungan silaturahmi
> Menjauhkan diri dari sikap amarah
> Berlaku bijaksana bila disakiti orang
> Selalu mohon ampung jika terlanjur melakukan pembangkangan
> Tidak bergunjing dan membicarakan aib orang
> Tidak berburuk sangka
> Tidak berlaku zalim baik zalim tindakan,ucapan,hati dan pikiran
> Selalu senyum
> Memaafkan orang yang menganiaya kita
> Selalu ingat Allah(duduk,jalan,berbaring)
> Mendamaikan permusuhan
> Memuliakan tamu
> Memenuhi undangan
> Menjenguk yang sakit
> Mengajak orang ke jalan Allah
> Memenuhi janji
> Berlaku baik pada tetangga
> Mengeluarkan zakat/sedekah
> Tidak kikir
> Menjaga kebersihan
> Mendoakan orang tua
> Tidak durhaka pada orangtua
> Berlaku lemah lembut pada pembantu
> Mengantarkan jenazah
> Menuntut ilmu
> Mengamalkan ilmu
> Menyantuni anak yatim
> Bersyukur bila menerima nikmatNya
> Melaksanakan haji
> Tidak melakukan syirik
> Bekerja dll
Selama di dunia ini ujian demi ujian akan dihadapi oleh manusia. Intinya sanggup atau tidak manusia dalam berbagai situasi dan kindisi yang menimpanya,tetap taap mematuhi/melaksanakan aturan main yang dibuat Allah dan RasulNya. Sering-sering melakukan intropeksi diri,apakah tindakan kita sudah sesuai dengan maksud Allah menghidupkan kita di dunia?
Tolaklah pekerjaan yang sia-sia dengan ucapan "tidaklah untuk itu aku diciptakan". Ingatlah bahwa orang yang sukses di dunia itu bukanlah orang yang semata-mata berhasil mengumpulkan harta yang banyak atau pangkat yang tinggi saja (sebagaimana anggapan kebanyakan orang) tetapi orang yang sukses hidupnya itu adalah: "Orang yang dapat menggunakan fasilitas yang dimilikinya,untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya".(Ir.Permadi Alibasyah: Sentuhan Kalbu)
assalamualaikum,
BalasHapustulink ; http://bentengkalbu.blogspot.com/